Kamis, 04 Desember 2008

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi:

Pengertian dari populasi adalah wilayah generalisasai yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi dengan demikian populasi bukan merupakan orang saja tetapi juga benda alam yang lain. Populasi bukan hanya jumlah yang ada pada subyek/ obyek yang dipelajari, tetapi juga meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut.

Sedangkan sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa yang dipelajaridalam populasi tersebut, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu maka harus diingat bahwa sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif.

Teknik Sampling:

Tekni sampling adalah teknik yang dilakukan dalam pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun teknik sampling dapat diklasifikasikan sebagaimana berikut ini:


1. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini dapat di pecah lagi menjadi beberapa klasifikasi sebagaimana berikut:

a. Simple Random Sampling.

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan apabila anggotapopulasinya homogen.

b. Proportinate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyaianggota/ unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Misalkan dalam penelitian tentang kinerja Pegawai STAIN Jember dengan mengambil sampel berdasarkan latar belakang pendidikan. Misal dari populasi yang ada diketahui ada 173 orang dengan klasifikasi pendidikan yang telah diketahui. Kemudian misal peneliti akan menentukan jumlah sampelnya sebanyk 50 sampel. Maka jumlah sampel yang diambil dapat dilihat pada tabel berikut ini:

c. Cluster Sampling (Area Sampling)

Tekniksampling daerah digunakan untuk menentukan sample bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Misal penelitian yang dilakukan terhadap Perkembangan Islam di Pulau Jawa. Karena pulau jawa itu terdiri atas sunda, jawa tengah dan jawa timur. Kalau berbicara Pulau Jawa banyak sekali kota/ kabupaten yang ada di dalamnya. Maka perlu di cluster. Misal untuk sunda diwakili oleh Kota/ kabupaten Bandung, Jawa Tengah Kbaupaten/ Kota Surakarta dan Jawa Timur diwakili kota/Kabupaten Malang. Tetapi perlu diingat, karena kota-kota yang ada di Pulau Jawa itu berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampel perlu dilakukan secara stratified random sampling. Kota/ kabupaten Bandung, Jawa Tengah Kbaupaten/ Kota Solo dan Jawa Timur diwakili kota/Kabupaten Malang memiliki kepadatan atau jumlah muslim yang berbeda-beda. Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel menurut strata perlu diperhatikan.

Teknik cluster ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Teknik ini dapat digambarkan sebagaimana berikut;

2. Non Probaility Sampling

Non probaility sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi beberapa klasifikasi sebagai berikut:

a. Sampling sistematis

Teknik ini adalah tekanikpengambilan sampel berdasarkan urutan anggota populasi yang telah diberi urut. Misal populasi mahasiswa tarbiyah angkatan 2006 terdiri dari 200 mahasiswa yang tentunya punya NIM yang dapat diurutkan mulai 1-200. Kemudian peneliti bermaksud mengambil sampel sebanyak 100 sampel mahasiswa dengan nomor Nim yang ganjil. Untuk itu maka yang diambil sampel adalah mahasiswa yang memiliki nomor NIM ganjil.

b. Sampling kuota

Teknik ini merupakan teknik yang dipergunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu (kuota) yang diinginkan. Sebagai contohnya, Prof. Jose Mourinho akan melakukan penelitian tentang Preferensi Jamah Ahmadiyah Jember terhadap Poligami. Jumlah sampel ditentukan 150 sampel. Kalau pengumpulan data belum mencapai 150 orang/ sampel tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.

c. Sampling Insidental

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

d. Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (kesengajaan). Misalnya akan melakukan penelitian tentang kondisi pendidikan pesantren di suatu daerah maka sampelmya adalah kyai atau ahli agama. Sampel ini lebih cocok digunakan pada penelitian kualitatif, yang tidak melakukan generalisasi.

e. Sampling Jenuh

Sample jenuh adalah teknik samplng bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi kecil atau kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

f. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mulanya jumlahnya kecil, kemudian membesar ibarat bola salju yang menggelinding lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dirasa belum lengkap maka dicari orang lain lagi yang ditunjukkan oleh orang sebelumnya untuk melengkapi. Teknik ini lebih banyak digunakan pada penelitian kualitatif. Contoh penelitian yang menggunakan jenis ini adalah Misalnya: penelitian berkenaan dengan provokator kerusuhan demonstrasi.

Tidak ada komentar: