Rabu, 10 Desember 2008

I. PENELITIAN PENDIDIKAN

Pengertian Penelitian Kependidikan

Kegiatan penelitian selalu dilakukan sebagai upaya memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis dan logis. Istilah ilmiah disini mengandung pengertia berdasarkan pada fakta empiris (bukan berdasar pada ide pribadi) yang diperoleh dari penyelidikan secara berhati-hati dan obyektif. Oleh karena itu bekerja secara ilmiah perlu menempuh langkah yang sistematis.

Penelitian kependidikan memfokuskan diri pada masalah-masalah yang timbul dalam sistem kependidikan. Sistem kependidikan itu sendiri mempunyai komponen-komponen sistem pendidikan formal (pendidikan di sekolah), pendidikan non formal (pendidikan di luar sekolah)dan pendidikan informal (pendidikan dalam keluarga atau masyarakat yang tidak melembaga).

Penelitian pendidikan sangat besar manfaatnya bagi pengembangan sistem pendidikan maupun untuk kepentingan praktis dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan penelitian dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan berbagai faktor, baik yang menghambat maupun yang menunjang pengembangan pendidikan.

Secara singkat manfaat penelitian kependidikan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

a. hasil penelitian dapat dijasikan peta yang menggambarkan keadaan penelitian dan kemampuan sumberdaya, kemungkinan pengembangan serta hambatan yang mungkin ada.

b. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sebagai bahan diagnosisi apabila ada kegagalan dalam pelaksanaan pendidikan.

c. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menyusun kebijakan dalam strategi pembangunan pendidikan.

d. Hasil penlitian dapat digunakan untuk melukiskan kemampuan dalam hal pembiayaan, peralatan, perbekalan dan hal lain yang berperan dalam bidang pendidikan.

II. METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode penelitian. Metode ini dikenal sebagai metode positivistik karena berlandaskan filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, obyektif, terukur, rasioal dan sistematis. Metode ini juga disebut dengan metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan atau dikembangkan iptek yang baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan menganalisis dengan menggunakan statistik.

Sedangkan lawannya adalah metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang melandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini ada yag mengatakan metode artistik atau bersifat seni (kurang terpola) dan penelitian yang interpretive karena penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi pada data di lapangan.

Karakteristik Metode Kuantitatif Dan Kualitatif:

No

Metode Kuantitatif

Metode Kuantitatif

1

Desain:

a. spesifik, jelas, rinci

b. ditetantukan di awal

c. jadi pengangan step per step

Desain:

a. Umum

b. Fleksibel

c. berkembang

2

B. Tujuan:

a. menunjukkan hubungan antar variabel.

b. Menguji teori

c. Mencari generalisasi yang bersifat prediktif

B. Tujuan:

a. Menemukan pola yang interaktif.

b. Menemukan teori

c. Menggambarkan realitas yang kompleks

d. Memperoleh pemahaman makna

3

C. Teknik Pengumpulan:

a. Kuisioner

b. Observasi & wawancara terstruktur

B. Teknik Pengumpulan:

a. participant observation

b. in dept interview

c. dokumentasi

d. triangulasi

4

D. Instrumen Penelitian:

a. test, angket, wawancara terstruktur.

b. Instrumen yang telah terstandar

D. Instrumen Penelitian:

a. peneliti sebagai instrumen

b. b. buku catatan, tape recorder, camera, handycam, dll.

5

E. Data:

a. kuantitatif

b. pengukuran variabel dioperasionalkan dengan instrumen

E. Data:

a. Deskriptif kualitatif.

b. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tinadkan responden, dokumen, dll

6

F. Sampel:

a. Besar

b. Representatif

c. Sedapat mungkin random

d. Ditentukan sejak awal

F. Sampel:

a. Kecil

b. Tidak representatif

c. Pruposive, snowball

d. Berkembang selama penelitian

7

G. Analisis:

a. Setelah data kumpul

b. Deduktif

c. Dengan statistik

G. Analisis:

a. Terus dilakukan

b. Induktif

c. Mencari pola, model, tema, teori

d.

8

H. Hubungan dengan responden:

a. Berjarak

b. Peneliti lebih tinggi dibandingkan responden

c. Jangka pendek sampai hipotesis dibuktikan.

H. Hubungan dengan responden:

a. Akrab

b. Sama

c. Jangka panjang sampai data jenuh

9

I. Usulan Desain:

a. Luas dan rinci

b. Literatur berhub dengan masalah

c. Prosedur spesifik

d. Masalaah dirumuskan spesifik dan jelas

e. Hipotesis dirumuskan dengan jelas

f. Ditulis rinci dan jelas sebelum ke lapang

I. Usulan Desain:

a. Singkat, umum, sementara

b. Literatur bersifat sementara

c. Prosedur bersifat umum

d. Maslah bersifat sementara

e. Tidak dirumuskan hipotesis

f. Fokus penelitian ditetapan setelah diperoleh data awal di lapangan.

10

J. Kapan Penelitaian Dianggap Selesai

Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan.

J. Kapan Penelitaian Dianggap Selesai

Setelah tidak ada data yang dianggap

11

K. Kepercayaan Terhadap Hasil Penelitian:

Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen

K. Kepercayaan Terhadap Hasil Penelitian:

Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian

Metode penelitian kuantitaif digunakan apabila:

Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.

Bila peneliti mendapatkan informasi yang luas dari populasi.

Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/ treatment tertentu.

Bermaksud menguji hipotesis penelitian

Bila ingin mendapat data akurat berdasarkan fenomena empiris dan terukur.

Bila ingin menguji adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan dan, teori dan produk tertentu.

Proses Penelitian Kuantitatif:





III. MODEL PENELITIAN

Banyak orang melakukan penelitian dengan kategori kategori sebagai berikut:

Penelitian akademik merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam pembuatan, skripsi, tesis maupun desertasi. Penelitian ini merupakan sarana pendidikan atau edukatif, sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya harus betul), variable penelitian terbatas serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ditempuh.

Penelitian professional merupakan penelitian yang dilakukan oleh seorang yang berprofesi peneliti (swasta mauan pemerintah) dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan baru berkenaan dengan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni. Cara harus dilakukan dengan benar dan berguna bagi perkembangan ilmu.

Penelitian institusional merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam pengembangan kelembagaan. Hasil penelitian akan berguna bagai pimpinan maupun anggota lain dalam lembaga dalam mencapai tujuan. Penekanan dalam penelitian ini adalah eksternal (kegunaan), kelengkapan informasi dan kecangghan analisis disesuaikan dengan tujuan.

Jenis-jenis Peneilitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, metode/ pendekatan, tingkat eksplanasi dan jenis analisis.




Tujuan:

1. Penelitian murni/ penelitian dasar adalah:

o Penelitian yang dilakukan hanya sekedar untuk memahami tanpa maksud untuk menerapkan.

o Bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.

o Untuk pengembangan ilmu

2. Penelitian terapan adalah :

o penelitian yang dapat digunakan untuk memecahkan masalaha dan memberikan manfaat bagi suatu displin ilmu tertentu.

o Bertujuan memecahkan masalah dalam kehidupan praktis

o Solusi

Metode:

1. Survey:

o Penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang diambil sebagai sample adalah data populasi tersebut.

o Dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.

o Tidak memerlukan kelompok control

o Lebih akurat bila digunakan sample yang representative.

o Contoh: penelitian mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional

1. Ex Post facto

o Penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang tekah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor penyebab kejadian tersebut.

o Contoh: penelitian untuk mengungkap penyebab rendahnya nilai siswa pada Materi Tajwid.

2. Eksperimen

o Penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.

o Biasanya ada variable lain sebgai control.

o Pengaruh model pembelajaran quantum leraning terhadap prestasi belajar siswa di SD Baitul Amin Full Day School dan di SDN Baratan 2 Jember.

3. Kualitatif/ natualistik

o Biasa dianamakan penelitian kualitatif

o Meneliti obyek alamiah

o Peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data secara gabungan, analisis secara induktif dan hasilnya lebih menekankan pada makna disbandingkan generalisasi.

o Contoh: penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan makna upacara sumpah pocong di masyarakat Madura.

4. Policy Research

o Dimulai karena adanya masalah.

o Proses penelitian yang dilakukan pada maslaah-masalh sosial mendasar sehingga temuannya dapat direkomendasikan pada pembuat keputusan untuk bertindak secra praktis dalam menyelesaikan masalah.

o Relevan bagi perencana

o Contoh: Penelitian untuk membuat Perda atau Undang-Undang.

5. Action Research

o Bertujuan mengembangkan metode kerja yang efisien, sehingga produktivitas meningkat.

o Melibatkan peneliti, anggota lembaga dalam mengkaji kelebihan dan kelemahan suatu prosedur, metode atau cara kerja baru yang dipandang efisien.

o Metode tersebut dicobakan, dievaluasi secara kontinyu sehingga ditemukan metode yang efisien.

o Dilakukan pada mereka yang ingin perubahanyang lebih baik.

o Tujuan penelitian ini adlah mengubah: (1) situasi (2) perilaku (3) pranata.

o Contoh: penerapan model pembelajaran Group Investigation dalam upaya meningkatakan prestasi belajar siswa bidang studi PAI di SMA Arjasa.

6. Evaluasi

o Membandingkan suatu kejadian, kegiatan, produk dengan standar program atau parameter yang telah ditetapkan.

o Berfungsi menjelaskan febomena.

o Penelitian evaluasi ini dibagi 2 yaitu evaluasi formatif (mendapat feedback untuk meningkatkan kualitas program) dan evaluasi sumatif (melihat efektivitas pencapaian program)

o Contoh: penelitian mengevaluasi proses pelaksanan UNAS di SMP se Kabupaten Jember.

7. History

o Berkenaan dengan analisis logis pada kejadian di masa lalu.

o Tak mungkin menemui kejadian yang diteliti

o Sumber data: dokumentasi atau orang yang telibat dalam kejadian tersebut.

o Tujuan: merekonstruksi kejadian masa lalu secara sistematis dan obyektif melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi dan sistesa yang diperoleh sehingga dapat mengungkap fakta sebagai kesimpulan.

o Contoh: penelitian sejarah NU/ Muhammadiyah/ etc

Tingkat eksplanasi:

1. Deskriptif

o Untuk mengetahui nilai vraibel mandiri baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan ataupun menghubungkan antar variable.

o Contoh: bagaimana tingkat motivasi remaja mengikuti pendidikan di Pondok Pesantren

2. Komparatif

o Bersifat membandingkan

o Varabel sama dengan variable mandiri tetapi sample yang digunakan lebih dari satu.

o Contoh: tingkat prestasi nilai UNAS SMP negeri dengan SMP berbasis pesantren.

3. Asosiatif

o Mengetahui hubungan dua variable atau lebih

o Punya tingkatan lebih tingggi disbanding penelitian deskriptif dan komparatif.

o Berfungsi: menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala sesuatu

o Jenis Hubungan: simteri, kausal dan resiprokal

o Contoh: Pengaruh jenis tulisan siswa terhadap prestasi belajar

Jenis data dan analisis:

1. Kualitatif

o Data dalam bentuk kalimta, skema, gambar.

o Contoh: Proses transformasi kepemimpinan pesantren Lirboyo

2. kuantitatif

o data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan

o contoh: Pengaruh motivasi belajar terhadap prestai belajar siswa bidang srudi PAI.

3. Gabungan

IV. Masalah

Seperti diketahui bahwa pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data antara lain dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu setiap penlitian yang akan dilakukan harus berangkat dari masalah.

Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya denganapa yang benar-benar terjadi antara teori dengan praktek, antara aturan dan pelaksanaan, antara rencana dan pelaksanaan. Sumber masalah dalam penlitian dapat diketahui apabila:

a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan.

b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.

c. Ada pengaduan.

d. Ada kompetisi

Rumusan Masalah

Rumusan maslah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini dikembangkan berdasarkan tingkat eksplanasi. Bentuk maslah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk deskriptif, komparatif dan asosiatif.

a. Rumusan masalah deskriptif

Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Jadi dalam penelitian ini tidak ada pembandingan atau mencari hubungan antar variabel maupun antar sampel. Contoh dalam rumusan masalah ini: bagaimanakh sikap masyarakat terhadap Perguruan tinggi Islam?

b. Rumusan Masalah komparatif

Rumusan Masalah komparatif adlah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan dua variabel atau lebih yang berbeda maupun dua sampel atau lebih yang berbeda atau bisa juga antara dua waktu yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan prestasi siswa yang memperoleh beasiswa dan yang tidak memperoleh beasiswa?

c. Rumusan maslah asosiatif

Rumusan maslah asosiatif adlah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu (a) hubungan simetris, (b) hubungan kausal dan (c) interaksi/resiprokal/timbal balik.

(a) Huabungan simetris

Hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersamaan. Jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif. Contoh: hubungan kemudahan akses internet dengan cyber crime.

(b) Hubungan kausal

Hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (yang mempengaruhi) dan variabel dependen (yang dipengaruhi). Contoh: pengaruh insentif terhadap disiplin kerja karyawan STAIN Jember.

(c) Hubungan interaktif/resiprokal/timbal balik

Adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Disini tak diketahui mana variabel dependen dan mana variabel independen. Contoh: hubungan antara motivasi dan prestasi (disini dapat dinyatakan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi juga mempengaruhi motivasi).

V. VARIABEL PENELITIAN

Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudiana akan ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

a. Variabel independen

Variabel ini seringkali disebut dengan variabel variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indoensia seringkali dinamakan dengan variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya perubahan (aktif) dan biasanya dinotasikan dengan (Y).

b. Variabel dependen

Variabel dependen seringkali disebut dengan variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasan Indonesia seringkali disebut dengan variabel terikat. Varabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dan biasanya dinotasikan dengan (X).

Contoh hubungan variabel dependen-independen:





c.
Variabel moderator

Merupakan variabel yang mempengaruhi memperlemah atau justru memperkuat) hubungan antara variabel independen dan variabel depeden. Variabel ini terkadang juga dinamakan variabel independen kedua. variabel ini seringkalidimasukkan dalam penelitian untuk dapat memberikan eksplanasi lebih baik dalam menjelaskan hubungan antaravariabel dependen dengan variabel independen. Contoh penerapannya adalah: hubungan antara komitmen berprestasi dengan prestasi siswa akan semakin kuat bila peran guru mampu menciptakan iklim yang baik dalam proses belajar. Demikian juga hubungan akan semakin rendah apabila peran guru kurang baik dalam menciptakan iklim belajar yang menyenangkan.

Contoh hubungan Variabel Independen dan variaebl dependen


d. Variabel intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independendengan variabel dependen menjadi hubungan tak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/ antara yang terletak antara variabel dependen dan variabel independen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

e. Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat kosntan sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang diteliti. Variabel kontrol sering digunakan peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.

Contoh: pengaruh jenis pendidikan (SMA dan SMK) terhadap keterampilan dan mengetik. Variabel independennya adalah adalah pendidikan (SMA dan SMK), variabel kontrol yang ditetapkan adalah sama misalnya naskah sama, mesin tik sama, ruangan juga sama. Dengan adanya variabel kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik dapat diketahui dengan pasti.

Untuk dapat menentukan kedudukan variabel indepen, dependen, moderator, interveningatau variabel lain harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan empiris. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabel apa saja yang akan diteliti perlu melakukan kajian teoritis, dan melakukan studipendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti.